Selasa, 14 Mei 2024

Materi PAI Kelas IV D

Hari/Tgl            : Rabu, 15 Mei 2024
Kelas                 : IV D
Tema                 : Kisah Nabi Muhammad Saw Membangun Kota Madinah
Topik                 : Membangun Masjid, Menjalin Ukhuwah dan Menggalang Kerukunan
Elemen/CP        : Sejarah Islam
TP                      : Peserta didik mampu mengerjakan latihan soal pada Modul PAI
ATP                    : Mengerjakan latihan soal pada Modul PAI dengan baik dan benar.
                           
                                                                   
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tabiik Puunnn...

الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ

Hari ini kita akan melanjutkan materi Pendidikan Agama Islam yang sudah kita bahas pada pertemuan sebelumnya, maka dari itu kita simak ulang materi minggu lalu yaitu tentang:

Kisah Nabi Muhammad Saw Membangun Kota Madinah

   Sebelum memulai ke dalam materi pembelajaran, silahkan anak-anak terlebih dahulu perhatikan video di bawah tentang materi kita pada hari ini

A. Membangun Masjid

        Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah saw. ketika sampai di Madinah adalah membangun masjid. Masjid itu dikenal dengan sebutan Masjid Nabawi. Rasulullah saw. memilih tempat unta beliau pertama kali berhenti ketika tiba di Madinah sebagai lokasi masjid. Tanah itu semula merupakan tempat mengeringkan kurma milik dua anak yatim, Suhail dan Sahel bin Nafi’ bin Umar bin Sa’labah. Keduanya diasuh oleh As’ad bin Zararah. Rasulullah saw. membeli tanah itu. Rasulullah saw. memerintahkan menebang beberapa pohon kurma yang tumbuh di atas tanah itu. Juga memerintahkan memindahkan beberapa kuburan tua untuk membangun masjid. Fondasinya terbuat dari batu-batu keras. Dindingnya dari batu bata yang terbuat dari tanah. Tiang-tiangnya terdiri dari beberapa batang kurma. Atapnya dari daun-daun kurma.
        Rasulullah saw. membangun masjid bukan sekadar tempat salat. Rasulullah saw. membangun masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam. Masjid Nabawi dijadikan sebagai tempat bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah umat. Masjid juga digunakan sebagai arena latihan bela negara dan pengobatan kaum Muslim. Serambi Masjid Nabawi juga menjadi tempat penampungan ahl al-Suffah. Ahl al-Suffah yaitu sekelompok kaum fakir miskin yang tidak memiliki tempat tinggal. Di masjid inilah kaum Muslim dibina dan dididik Rasulullah saw. 

B. Menjalin Ukhuwah

        Tahukah kalian, ketika Rasulullah saw. dan para sahabat hijrah dari Makkah ke Madinah, tak banyak yang dapat dibawa?. Para sahabat harus rela meninggalkan harta benda mereka di Makkah. Jika ada yang membawanya, mereka dihalangi dan baru diizinkan pergi jika bersedia meninggalkan harta kekayaannya. Orang-orang yang hijrah dari Makkah ke Madinah disebut dengan Muhajirin. Mereka rela meninggalkan keluarga, harta kekayaan serta kenyamanan di Makkah. Mereka rela hijrah ke Madinah dengan membawa keyakinan kepada Allah Swt. dan Rasulullah.
        Mengapa persaudaraan ini penting? Persaudaraan ini menjadi penting agar tersedia kebutuhan pokok bagi pendatang baru, Muhajirin, yang tidak membawa harta kekayaan. Keahlian penduduk Makkah adalah berdagang yang membutuhkan modal. Padahal, Muhajirin tidak membawa bekal harta kekayaan. Sementara di Madinah, penduduk lebih banyak berkebun dan bertani. Selain itu, Muhajirin hanya datang sendiri atau bersama keluarga kecil ke Madinah. Mereka mungkin merasa kesepian di daerah baru. Cuaca di Madinah juga berbeda dengan Makkah. Di musim dingin sangat dingin, di musim panas sangat panas. Dengan persaudaraan, permasalahan yang dihadapi Muhajirin dapat diselesaikan sementara. Apalagi kaum Ansar membuka hati dan tangan mereka untuk membantu Muhajirin sepenuhnya.

C. Menggalang Kerukunan
 

        Rasulullah saw. merasa perlu menciptakan kerukunan antar penduduk Madinah yang beragam. Rasulullah saw. melakukan perjanjian antara Kaum Muslim (Muhajirin dan Ansar) dengan Yahudi sebagai penduduk Madinah. Isi perjanjian ini kemudian dikenal dengan Piagam Madinah. Piagam Madinah berisi tentang pengakuan sebagai umat, baik sesama muslim maupun berbeda agama, yang memiliki tujuan sama. Penduduk Madinah yang beragam memiliki hak dan kewajiban yang sama. Penganiayaan harus dihindari, bahkan dihilangkan. Hukum harus ditegakkan tanpa membedakan suku dan agama.

TUGAS :
Silahkan kerjakan latihan soal yang terdapat pada akhir BAB Kisah Nabi Muhammad Saw Membangun Kota Makkah yang terdapat dalam Modul PAI (Hlm. 53-55 Bagian A dan B saja)
Keterangan : Kumpulkan hasil kerja kalian ketika ada jam pelajaran PAI di sekolah

Demikian pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang Ibu sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua... Aamiin Yaa Robbal'alamiin.  Marilah kita tutup dengan mengucapkan lafadz Hamdallah

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

Akhirul Kalam... Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pendidikan Agama Islam Template by Ipietoon Cute Blog Design