Hari ini kita akan memulai materi Pendidikan Agama Islam yaitu:
Ketentuan dan Tata Cara Shalat Dhuha dan Tahajud
Sebelum memulai ke dalam materi pembelajaran, silahkan anak-anak terlebih dahulu perhatikan video di bawah tentang materi kita pada hari ini
B. Shalat Dhuha
Shalat Dhuha termasuk shalat sunah muakkad menurut sebagian ulama. Shalat sunah muakkad artinya shalat yang sangat dianjurkan untuk didirikan. Shalat Duha termasuk shalat sunah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad saw. Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) berpesan kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, salat Duha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan Salat Witir." (H.R. Bukhari)
Shalat Dhuha dilakukan pada waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu menjelang tengah hari. Sejak matahari mulai naik dan terasa panas hingga menjelang waktu zuhur.
Tata Cara Shalat Dhuha:
1. Berwudu dan melakukan persiapan salat dengan memperhatikan kesucian badan, pakaian, dan tempat.
2. Kalian boleh membiasakan shalat Dhuha berjemaah ketika di sekolah dengan guru dan teman-teman. Boleh juga berjemaah dengan orang tua di rumah. Shalat Dhuha dianjurkan dilakukan sendiri ketika di rumah.
3. Niat shalat Dhuha.
4. Takbiratulihram
5. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
6. Membaca Q.S. asy-Syams/91 atau al-Kafirun/109 setelah al-Fatihah pada rakaat pertama.
7. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
8. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
9. Membaca Q.S. ad-Duha/93 atau al-Ikhlas/112 setelah al-Fatihah pada rakaat kedua.
10. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
11. Duduk dan membaca tasyahud akhir.
12. Salam.
13. Salat Duha dilakukan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak delapan rakaat. Ada juga ulama yang berpendapat paling banyak dua belas rakaat.
14. Membaca doa sesudah salat Duha.
C. Shalat Tahajud
Shalat Tahajud termasuk shalat sunah muakkad. Ingatkah kalian shalat sunah muakkad? Shalat Tahajud termasuk salat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw memiliki kebiasaan tidur di awal malam setelah shalat Isya. Beliau bangun di pertengahan malam untuk melakukan shalat Tahajud. Nabi ditanya seseorang, “Shalat manakah yang paling utama setelah shalat yang diwajibkan (salat lima waktu).” Rasulullah saw. menjawab, “Shalat Tahajud.” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah r.a)
Tata Cara Shalat Tahajud:
1. Berwudu dan melakukan persiapan salat dengan memperhatikan kesucian badan, pakaian, dan tempat.
2. Niat shalat Dhuha.
3. Takbiratulihram.
4. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
5. Membaca Q.S. al-Kafirun/109 setelah al-Fatihah pada rakaat pertama.
6. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
7. Membaca Q.S. al-Fatihah/1. 8. Membaca Q.S. al-Ikhlas/112 setelah al-Fatihah pada rakaat kedua.
9. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
10. Duduk dan membaca tasyahud akhir.
11. Salam.
12. Shalat Tahajud dilakukan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Shalat Tahajud diakhiri dengan shalat Witir (shalat dengan bilangan rakaat ganjil). Nabi Muhammad saw mengerjakan salat Tahajud tidak lebih dari 11 atau 13 rakaat dengan shalat Witir.
13. Membaca doa sesudah shalat Tahajud.
Demikian pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang Ibu sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua... Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Marilah kita tutup dengan mengucapkan lafadz Hamdallah
Hari ini kita akan memulai materi Pendidikan Agama Islam yaitu:
Wudhu dan Tayamum
Sebelum memulai ke dalam materi pembelajaran, silahkan anak-anak terlebih dahulu perhatikan video di bawah tentang materi kita pada hari ini
C. Berwudhu
Sebelum shalat, kita harus berwudhu. Kita berwudhu menggunakan air suci dan menyucikan. Kita harus tertib dalam berwudhu. Tertib artinya berurutan sesuai tata cara wudhu. Berikut ini adalah tata cara berwudu:
D. Tayamum
Tayamum adalah pengganti wudhu. Kita boleh bertayamum jika tidak menemukan air. Kalau sakit, kita juga boleh bertayamum. Tayamum diawali dengan niat. Kita bertayamum menggunakan debu yang suci. Kita harus bertayamum dengan tertib. Berikut ini adalah tata cara tayamum:
Demikian pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang Ibu sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua... Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Marilah kita tutup dengan mengucapkan lafadz Hamdallah
Hari ini kita akan memulai materi Pendidikan Agama Islam yaitu:
Ketentuan dan Tata Cara Shalat Dhuha dan Tahajud
Sebelum memulai ke dalam materi pembelajaran, silahkan anak-anak terlebih dahulu perhatikan video di bawah tentang materi kita pada hari ini
B. Shalat Dhuha
Shalat Dhuha termasuk shalat sunah muakkad menurut sebagian ulama. Shalat sunah muakkad artinya shalat yang sangat dianjurkan untuk didirikan. Shalat Duha termasuk shalat sunah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad saw. Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) berpesan kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, salat Duha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan Salat Witir." (H.R. Bukhari)
Shalat Dhuha dilakukan pada waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu menjelang tengah hari. Sejak matahari mulai naik dan terasa panas hingga menjelang waktu zuhur.
Tata Cara Shalat Dhuha:
1. Berwudu dan melakukan persiapan salat dengan memperhatikan kesucian badan, pakaian, dan tempat.
2. Kalian boleh membiasakan shalat Dhuha berjemaah ketika di sekolah dengan guru dan teman-teman. Boleh juga berjemaah dengan orang tua di rumah. Shalat Dhuha dianjurkan dilakukan sendiri ketika di rumah.
3. Niat shalat Dhuha.
4. Takbiratulihram
5. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
6. Membaca Q.S. asy-Syams/91 atau al-Kafirun/109 setelah al-Fatihah pada rakaat pertama.
7. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
8. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
9. Membaca Q.S. ad-Duha/93 atau al-Ikhlas/112 setelah al-Fatihah pada rakaat kedua.
10. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
11. Duduk dan membaca tasyahud akhir.
12. Salam.
13. Salat Duha dilakukan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak delapan rakaat. Ada juga ulama yang berpendapat paling banyak dua belas rakaat.
14. Membaca doa sesudah salat Duha.
C. Shalat Tahajud
Shalat Tahajud termasuk shalat sunah muakkad. Ingatkah kalian shalat sunah muakkad? Shalat Tahajud termasuk salat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw memiliki kebiasaan tidur di awal malam setelah shalat Isya. Beliau bangun di pertengahan malam untuk melakukan shalat Tahajud. Nabi ditanya seseorang, “Shalat manakah yang paling utama setelah shalat yang diwajibkan (salat lima waktu).” Rasulullah saw. menjawab, “Shalat Tahajud.” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah r.a)
Tata Cara Shalat Tahajud:
1. Berwudu dan melakukan persiapan salat dengan memperhatikan kesucian badan, pakaian, dan tempat.
2. Niat shalat Dhuha.
3. Takbiratulihram.
4. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
5. Membaca Q.S. al-Kafirun/109 setelah al-Fatihah pada rakaat pertama.
6. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
7. Membaca Q.S. al-Fatihah/1. 8. Membaca Q.S. al-Ikhlas/112 setelah al-Fatihah pada rakaat kedua.
9. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
10. Duduk dan membaca tasyahud akhir.
11. Salam.
12. Shalat Tahajud dilakukan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Shalat Tahajud diakhiri dengan shalat Witir (shalat dengan bilangan rakaat ganjil). Nabi Muhammad saw mengerjakan salat Tahajud tidak lebih dari 11 atau 13 rakaat dengan shalat Witir.
13. Membaca doa sesudah shalat Tahajud.
Demikian pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang Ibu sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua... Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Marilah kita tutup dengan mengucapkan lafadz Hamdallah
Hari ini kita akan memulai materi Pendidikan Agama Islam yaitu:
Membiasakan Hidup Bersih dan Bersuci (Thaharah)
Sebelum memulai ke dalam materi pembelajaran, silahkan anak-anak terlebih dahulu perhatikan video di bawah tentang materi kita pada hari ini
A. Hidup Bersih
Membiasakan diri untuk bersikap bersih merupakan suatu kewajiban bagi umat manusia. sebagaimana Rasulullah SAW bersabda "Kebersihan adalah sebagian dari Iman". Allah SWT pun cinta terhadap orang-orang yang menjaga kebersihan. berikut ini beberapa contoh perilaku menjaga kebersihan yang harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari :
1. Membersihkan kotoran dengan air, jika tidak ada air diperbolehkan menggunakan tissu atau batu.
2. Mandi sehari 2 kali, serta menggosok gigi setiap pagi dan malam.
3. Memotong kuku yang panjang.
4. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.
5. Mengganti pakaian yang kotor dan harus segera dicuci.
6. Membersihkan tempat tidur.
7. Merapihkan mainan setelah bermain.
8. Meletakkan sepatu dan sandal pada tempatnya.
B. Bersuci
Bersuci disebut juga dengan Taharah. Bersuci adalah membersihkan diri dari hadas atau najis. Hadas adalah, kondisi keadaan diri seorang muslim yang menyebabkan mereka tidak boleh melakukan suatu ibadah. contoh: BAB, BAK, dan Buang Angin. Najis adalah, suatu benda yang kotor dan melekat pada diri seseorang ataupun lingkungan sehingga menyebabkan tidak sahnya pekerjaan ibadah. Contoh: Darah, kotoran dan bangkai.
Adapun cara bersuci dari hadas yaitu dengan wudhu dan mandi, sedangkan bersuci dari najis yaitu dengan cara menghilangkan wujud najis tersebut.
C. Berwudhu
Sebelum shalat, kita harus berwudhu. Kita berwudhu menggunakan air suci dan menyucikan. Kita harus tertib dalam berwudhu. Tertib artinya berurutan sesuai tata cara wudhu. Berikut ini adalah tata cara berwudu:
D. Tayamum
Tayamum adalah pengganti wudhu. Kita boleh bertayamum jika tidak menemukan air. Kalau sakit, kita juga boleh bertayamum. Tayamum diawali dengan niat. Kita bertayamum menggunakan debu yang suci. Kita harus bertayamum dengan tertib. Berikut ini adalah tata cara tayamum:
Demikian pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang Ibu sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua... Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Marilah kita tutup dengan mengucapkan lafadz Hamdallah
Hari ini kita akan memulai materi Penguatan Projek Profil Pancasila yaitu:
Menggambar Diriku dan Wajah Asliku
Sebelumnya Ibu Guru akan memberitahu terlebih dahulu apa itu Projek Profil Pelajar Pancasila atau yang kita sebut dengan P5. Sebagai mana landasan hukumnya terdapat dalam Kepmendikbud N0. 56/M/2022 yang merupakan suatu kegiatan Kokurikuler pembelajaran di kelas selain dari Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler. Terdapat 6 dimensi yang ada di dalam P5, diataranya yaitu:
1. Beriman dan bertakwa kepada Allah swt dan berakhlak mulia
2. Berkebhinekaan global
3. Bergotong royong
4. Kreatif
5. Bernalar kritis
6. Mandiri
Dalam pelaksanaan kegiatan P5 di tingkat Sekolah Dasar terdapat beberapa tema yang dapat kita pelajari, diantaranya adalah:
1. Gaya hidup berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
5. Kewirausahaan
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengambil tema Bhineka Tunggal Ika dengan materi "Bahagia Menjadi Diri Sendiri" dan menggunakan penilaian dari elemen Beriman dan bertakwa kepada Allah swt dan berakhlak mulia, Kreatif, serta Bernalar Kritis.
Alat dan bahan : Kertas HVS dengan gambar orang, Alat tulis/warna
Tujuan : Peserta didik mulai mengenal dan berdamai dengan dirinya sendiri
Pelaksanaan
1.Pendidik mengawali sesi dengan membagikan kertas yang sudah ada template gambar kepada peserta didik
2. Setiap peserta didik harus menggambar diri mereka masing-masing (Sesuaikan dengan fisik, warna favorit, juga hobi (Misal: tambahkan mik bila suka bernyanyi, gambar rok bila suka memakai rok, atau menambahkan karakteristik suku sesuai suku mereka, dsb)
3. Selain yang disukai, tuliskan juga hal paling tidak disukai
4. Biarkan mereka menggambar dengan riang.
5. Setelah selesai, mintalah setiap siswa bercerita mengenai gambarnya kepada teman temannya.
Demikian pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang Ibu sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua. Kita lanjutkan pembelajaran selanjutnya di pertemuan yang akan datang. Marilah kita tutup dengan mengucapkan lafadz Hamdallah
Hari ini kita akan memulai materi Pendidikan Agama Islam yaitu:
Ketentuan dan Tata Cara Shalat Jumat, Dhuha dan Tahajud
Sebelum memulai ke dalam materi pembelajaran, silahkan anak-anak terlebih dahulu perhatikan video di bawah tentang materi kita pada hari ini
A. Shalat Jumat
Salat Jumat adalah salat dua rakaat yang dilakukan pada waktu zuhur hari Jumat. Salat Jumat didahului dengan dua khutbah. Salat Jumat hukumnya fardu ain (kewajiban setiap orang). Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Jumu'ah/62: 9 yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Jumu’ah/62: 9).
Salat Jumat dilakukan secara berjemaah. Salat Jumat dinilai sah jika yang berjemaah sebanyak 40 orang. Mereka termasuk orang-orang yang wajib salat Jumat. Sebagian ulama mencukupkan jumlah paling sedikit salat jemaah Jumat sebanyak 12 orang. Ada juga yang menyatakan cukup 3 orang. Betapa pentingnya salat Jumat. Kalian harus rajin mendirikan salat Jumat. Berikut ini syarat wajib melaksanakan shalat Jumat:
1. Muslim
2. Laki-laki
3. Merdeka
4. Baligh dan berakal sehat (mukallaf)
5. Penduduk tetap (mukim)
6. Bebas dari halangan yang dibenarkan agama (sakit atau bertugas)
Demikian juga cuaca yang tidak bersahabat, seperti hujan lebat, terik panas matahari atau dingin yang menyengat. Termasuk juga halangan yang dibenarkan adalah rasa takut terhadap diri bahkan harta yang dikhawatirkan hilang.
Bagaimana dengan perempuan, anak-anak, dan orang yang sedang berada dalam perjalanan jauh? Apakah mereka wajib mengerjakan salat Jumat?
Tidak wajib mengerjakan salat Jumat bagi: 1) perempuan, 2) anak kecil, 3) orang yang sakit, dan 4) musafir atau orang yang sedang dalam perjalanan jauh (+ 85 km) untuk keperluan yang dibolehkan agama. Mereka tidak wajib mengerjakan salat Jumat namun tetap wajib melakukan salat Zuhur. Jika mereka ikut mendirikan salat Jumat, maka salatnya sah. Kewajiban salat Zuhur bagi mereka menjadi gugur.
Sunnah shalat Jumat:
Tata cara Shalat jumat:
1. Menyegerakan pergi ke masjid untuk shalat Jumat.
2. Masuk ke masjid dengan mendahulukan kaki kanan dan membaca do'a masuk masjid
3. Menjaga adab di dalam masjid antara lain: a) menjaga kebersihan dan tidak mengotori masjid; b) tidak berdiam diri bagi orang yang sedang junub dan haid.
4. Dianjurkan melakukan shalat sunah Tahiyatul Masjid. Shalat Tahiyatul Masjid adalah shalat dua rakaat yang dikerjakan sebagai penghormatan ketika kita memasuki masjid.
5. Dianjurkan melakukan shalat sunah lain sebelum azan dikumandangkan.
6. Ketika masuk waktu shalat Zuhur, muazin mengumandangkan adzan. Bagaimana sikap kalian jika mendengar adzan?
Ada masjid dengan muazin yang mengumandangkan satu kali adzan shalat Jumat. Ada juga yang mengumandangkan dua kali adzan.
Pada masjid yang mengumandangkan dua kali adzan, setelah adzan pertama, jemaah diberi kesempatan untuk melakukan shalat sunah qabliyah Jumat. Selanjutnya muazin mengumandangkan adzan kedua.
7. Khatib menyampaikan dua khutbah di atas mimbar sambil berdiri. Khutbah pertama dan kedua dipisahkan dengan khatib duduk. Ketika khatib duduk, jemaah dianjurkan untuk berdoa. Waktu antara dua khutbah termasuk waktu mustajab untuk berdoa.
8. Setelah khatib selesai berkhutbah, muazin mengumandangkan iqomah.
9. Dalam pelaksanaan shalat berjamaah, meluruskan dan merapatkan shaf (barisan) merupakan keutamaan dan kesempurnaan shalat berjamaah, termasuk dalam shalat jamaah Jumat.
10. Shalat Jumat dua rakaat dilaksanakan secara berjamaah dipimpin oleh seorang imam. Tata cara salat Jumat sama dengan salat fardu lain. Berikut niat salat Jumat:
11. Zikir dan berdoa sesudah salat Jumat.
B. Shalat Dhuha
Shalat Dhuha termasuk shalat sunah muakkad menurut sebagian ulama. Shalat sunah muakkad artinya shalat yang sangat dianjurkan untuk didirikan. Shalat Duha termasuk shalat sunah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad saw. Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) berpesan kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, salat Duha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan Salat Witir." (H.R. Bukhari)
Shalat Dhuha dilakukan pada waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu menjelang tengah hari. Sejak matahari mulai naik dan terasa panas hingga menjelang waktu zuhur.
Tata Cara Shalat Dhuha:
1. Berwudu dan melakukan persiapan salat dengan memperhatikan kesucian badan, pakaian, dan tempat.
2. Kalian boleh membiasakan shalat Dhuha berjemaah ketika di sekolah dengan guru dan teman-teman. Boleh juga berjemaah dengan orang tua di rumah. Shalat Dhuha dianjurkan dilakukan sendiri ketika di rumah.
3. Niat shalat Dhuha.
4. Takbiratulihram
5. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
6. Membaca Q.S. asy-Syams/91 atau al-Kafirun/109 setelah al-Fatihah pada rakaat pertama.
7. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
8. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
9. Membaca Q.S. ad-Duha/93 atau al-Ikhlas/112 setelah al-Fatihah pada rakaat kedua.
10. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
11. Duduk dan membaca tasyahud akhir.
12. Salam.
13. Salat Duha dilakukan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak delapan rakaat. Ada juga ulama yang berpendapat paling banyak dua belas rakaat.
14. Membaca doa sesudah salat Duha.
C. Shalat Tahajud
Shalat Tahajud termasuk shalat sunah muakkad. Ingatkah kalian shalat sunah muakkad? Shalat Tahajud termasuk salat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw memiliki kebiasaan tidur di awal malam setelah shalat Isya. Beliau bangun di pertengahan malam untuk melakukan shalat Tahajud. Nabi ditanya seseorang, “Shalat manakah yang paling utama setelah shalat yang diwajibkan (salat lima waktu).” Rasulullah saw. menjawab, “Shalat Tahajud.” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah r.a)
Tata Cara Shalat Tahajud:
1. Berwudu dan melakukan persiapan salat dengan memperhatikan kesucian badan, pakaian, dan tempat.
2. Niat shalat Dhuha.
3. Takbiratulihram.
4. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
5. Membaca Q.S. al-Kafirun/109 setelah al-Fatihah pada rakaat pertama.
6. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
7. Membaca Q.S. al-Fatihah/1. 8. Membaca Q.S. al-Ikhlas/112 setelah al-Fatihah pada rakaat kedua.
9. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
10. Duduk dan membaca tasyahud akhir.
11. Salam.
12. Shalat Tahajud dilakukan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Shalat Tahajud diakhiri dengan shalat Witir (shalat dengan bilangan rakaat ganjil). Nabi Muhammad saw mengerjakan salat Tahajud tidak lebih dari 11 atau 13 rakaat dengan shalat Witir.
13. Membaca doa sesudah shalat Tahajud.
Demikian pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang Ibu sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua... Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Marilah kita tutup dengan mengucapkan lafadz Hamdallah
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.