Minggu, 07 Mei 2023

Materi PAI Kelas VA dan VC

     
Hari/Tgl            : Senin, 8 Mei 2023
Kelas                 : VA, VB, VC, dan VD
Muatan Materi  : Kisah Teladan Luqman (KD 3.17)
Tujuan              : Peserta didik mampu memahami kisah keteladanan Luqmān sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur'an
                                                                   
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tabiik Puunnn...

الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ

Hari ini kita akan melanjutkan materi Pendidikan Agama Islam yaitu:

Kisah Keteladanan Luqman

A. Siapakah Luqmān?

Luqmān adalah hamba Allah yang saleh. Ia tidak menerima kenabian, tetapi menjadi seorang ayah pilihan Allah. Dia berkebangsaan Habsyi berasal dari kota Sudan. Pekerjaannya sebagai tukang kayu, tubuhnya pendek, dia memiliki kekuatan dan mendapat hikmah dari Allah, sehingga nasihat yang disampaikan kepada anaknya diabadikan dalam al-Qur’ān. Luqmān adalah anak dari Bau’ra bin Nahur bin Tareh. Sedangkan Tareh bin Nahur merupakan nama dari Azar ayahnya nabi Ibrahim a.s. Luqmān hidup selama 1000 tahun. Ia menjadi guru nabi Dāwūd a.s. sebelum diangkat menjadi Nabi. Pekerjaan Luqmān pada awalnya adalah tukang kayu, tukang jahit dan juga menggembala domba. Ia kemudian diangkat menjadi qadhi (hakim). Luqmān menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semua anaknya meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu ia terima dengan ikhlas, karena ia yakin dan sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah Swt.

B. Luqmān Banyak Bersyukur

Amati dan bacalah dengan tartil QS. Luqmān: 12 berikut:

وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا لُقۡمَٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن يَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٞ  ١٢

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Luqmān: 12)

Pelajaran yang dapat diambil dari ayat di atas ialah:
1.) Luqmān adalah seorang hamba Allah yang telah dianugerahi-Nya hikmat, yaitu selalu bersyukur. Luqmān selalu bersyukur atas nikmat yang ia peroleh.
2.) Allah katakan bahwa “barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri”. Syukur adalah berterima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Seperti tubuh yang sempurna, dapat melihat, mendengar, berbicara, berjalan, meraba dan merasa. Kita dapat makan dan minum, memilki tempat tinggal, pakaian, dapat belajar, serta memiliki iman Islam.
3.) Allah Swt. telah menganugerahi Luqmān ketaatan beribadah kepada Allah Swt., memiliki perasaan halus, akal pikiran dan pengetahuan luas.

C. Nasihat Luqmān Kepada Anaknya.

1.) Jangan musyrik atau menyekutukan Allah.

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān: 13 berikut!

وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ  ١٣

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqmān berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar”. (QS. Luqmān: 13)

Apa arti mempersekutukan Allah? Mempersekutukan artinya menyerupai sesuatu dengan Allah Swt. Misalnya menjadikan matahari sebagai Tuhan lalu disembah. Membuat batu atau patung sebagai Tuhan lalu disembah. Menjadikan kayu besar sebagai Tuhan lalu dipuja-puja dan disembah. Wahai anakku, janganlah menyamakan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun, dan tidak akan pernah sama, karena sehebat apapun manusia, matahari, apalagi patung, tidak akan bisa menyamai Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta dan sebagai sumber nikmat dan karunia. Barang siapa ingkar kepada pemberi nikmat dan karunia (Allah Swt.) maka orang tersebut telah berbuat kedzaliman yang besar.

2.) Jangan angkuh dan sombong

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān: 18 berikut!

وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ  ١٨

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (Q.S Luqmān:18).

Ciri-ciri sikap angkuh dan sombong menurut Q.S. Luqmān: 18 di atas adalah:
• memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong),
• berjalan di muka bumi dengan angkuh, dan
• membanggakan diri sendiri.

Luqmān mengajarkan kepada anaknya untuk berperilaku rendah hati, tidak angkuh dan sombong. Misalnya bertemu teman mengucapkan salam sambil menyapa “apa kabar?” Jangan tak acuh terhadap orang lain, angkuh, merasa hebat sendiri. Misalnya merasa paling cakap, paling ganteng, paling kaya, paling pintar, paling hebat. Kalau berjalan dengan melenggang lenggok yang dibuat-buat, memuji diri sendiri dan sebagainya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang angkuh dan sombong lagi membanggakan diri, artinya orang yang sombong itu dibenci oleh Allah Swt.

3.) Hendaklah berbuat kebajikan

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān: 17 berikut!

يَٰبُنَيَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ  ١٧

Artinya: Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (Q.S. Luqmān: 17).

Luqmān berseru: “Hai Anakku”.

• Dirikanlah shalat wajib maupun shalat sunnah. Shalat adalah tiang agama (Islam). Barangsiapa yang menegakkan salat berarti menegakkan agama, dan barangsiapa yang tidak menegakkan salat berarti ia telah meruntuhkan agama.

• Kerjakanlah sesuatu yang baik. Misalnya: Rajin beribadah dan berdoa; Patuh kepada kedua orang tua; Patuh kepada bapak dan ibu guru; Rajin mengaji; Rajin belajar; Ke sekolah tepat waktu dan selalu bersih; Bertutur kata santun; serta Mengerjakan tugas pekerjaan rumah tepat waktu.

• Hindari perbuatan buruk (mungkar). Misalnya: Syirik atau menyekutukan Allah; Membenci kedua orangtua; Membenci bapak dan ibu guru; Berkelahi; Mencuri; serta Berkata kasar dan kotor.

• Hendaklah selalu bersikap sabar, yaitu sabar mengerjakan yang baik, dan sabar menghindari yang buruk.


Baiklah sholeh sholeha Bu Guru, di akhir pembelajaran ada tugas yang harus kalian selesaikan. Jawablah pertanyaan di bawah ini dan kerjakan dalam buku tugas kalian masing-masing!

Silahkan anak-anak ceritakan secara singkat kisah tentang Luqman serta, Teladan apa yang dapat kita ambil dari nasihat yang diberikan Luqman kepada anaknya!

Demikian pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang Ibu sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua. Marilah kita tutup dengan mengucapkan lafadz Hamdallah

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

Akhirul Kalam... Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

2 komentar:

  1. Assalamualaikim Ukasyah Assyathir
    Kelas 5C Hadir

    BalasHapus
  2. Assalaamualaikum..
    Aisha Rida Assyifa
    Kelas 5A
    Hadir bu

    BalasHapus

 

Pendidikan Agama Islam Template by Ipietoon Cute Blog Design