الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ
Hari ini kita akan memulai materi Pendidikan Agama Islam yaitu:
Aku Anak Soleh
Sebelum memulai ke dalam materi pembelajaran, silahkan anak-anak terlebih dahulu perhatikan video di bawah tentang materi kita pada hari ini
SALAM
Menyampaikan salam termasuk perilaku yang terbaik. Dikisahkan, seseorang bertanya kepada asulullah, mana ajaran Islam yang terbaik? Rasulullah saw. menjawab, “Memberi makan kepada fakir miskin dan memberi salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang belum engkau kenal. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin ‘Amr r.a.). Anak-Anak, tahukah kalian, apakah salam itu? Salam artinya damai. Salam juga berarti pernyataan hormat, tabik, atau ucapan assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Anak-Anak, bagaimana ucapan salam itu? Kapan ucapan salam disampaikan? Bagaimana jawaban salam? Siapa yang lebih dahulu mengucapkan salam? Ucapan salam yang lengkap yaitu :
Artinya: “Semoga keselamatan, kasih sayang dan keberkahan Allah tercurah kepada kalian.”
Salam disampaikan ketika kita bertemu. Salam diucapkan ketika hendak berpamitan atau berpisah. Salam diucapkan ketika masuk rumah. Salam diucapkan ketika hendak bertamu ke rumah orang lain. Salam diucapkan juga ketika memulai menelepon. Orang yang mendengar ucapan salam hendaknya menjawab dengan ucapan serupa. Berikut jawaban salam yang lengkap.
Artinya: “Semoga keselamatan, kasih sayang dan keberkahan Allah tercurah juga kepada kalian.”
Jika mendengar ucapan salam, maka kita wajib menjawabnya. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. An-Nisa/4: 86 yang artinya : “Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya.” (Q.S. An-Nisa/4: 86)
SENANG MENOLONG ORANG LAIN
Rasul saw. memberikan teladan dan contoh. Beliau selalu membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Beliau juga menjenguk anak tetangganya yang sakit. Padahal tetangganya itu berbeda agama dan sangat membenci Nabi. Allah Swt. juga memerintahkan kita untuk saling menolong. Allah berfirman dalam Q.S. Al-Maidah/5: 2 yang artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. (Q.S. Al-Maidah/5: 2)
Allah Swt. memerintahkan kita untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Saling menolong dalam kebaikan berarti saling menolong dalam melakukan yang diperintahkan Allah. Saling menolong dalam takwa berarti saling menolong untuk takut kepada larangan-Nya. Allah Swt. melarang kita untuk saling menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
CIRI-CIRI MUNAFIK
Artinya: Ciri-ciri munafik itu ada tiga, yaitu: jika berkata, ia berdusta, jika berjanji, ia mengingkari, dan jika dipercaya, ia berkhianat. (H.R. Muttafaq Alaih [Bukhari dan Muslim] dari Abu Hurairah r.a.)
Hadis Nabi saw. di atas menyebutkan tiga ciri munafik, yaitu berdusta, ingkar janji dan berkhianat. Tahukah kalian apakah munafik itu? Munafik berarti bermuka dua. Munafik juga berarti berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak. Berikut ciri orang yang munafik :
1. Jika berkata ia dusta, dusta ialah lawan kata dari perilaku jujur. Jujur merupakan salah satu sifat terpuji yang disukai oleh Allah. Jujur artinya lurus hati, tidak berbohong, atau berkata apa adanya. Jujur juga berarti tidak curang, misalnya dalam permainan, atau menuruti aturan yang berlaku. Jujur harus dilakukan dalam perkataan maupun perbutanan. Jujur dalam perkataan berarti mengatakan yang sebenarnya, tidak mengada-ada. Jujur dalam perbuatan berarti mengerjakan sesuatu menuruti petunjuk atau aturan yang berlaku.
2. Ketika berjanji, ia ingkar. Jika kalian berjanji dengan teman atau siapa saja, biasakanlah mengucapkan insyaallah. Insyaallah artinya jika Allah berkehendak. Ucapan insyaallah bertujuan mengingatkan pengucap untuk bertekad bulat dan bersiap untuk mewujudkan janji. Pada saat yang sama, pengucap janji dan seseorang yang dijanjikan menyadari bahwa ia tidak mandiri dalam mewujudkan janjinya. Ada banyak hal yang bisa menjadi sebab tidak terlaksananya janji, misalnya sakit atau hujan (cuaca buruk). Orang yang mengucapkan insyaallah menyadari bahwa hanya Allah Swt. yang dapat mengantar terlaksananya janji.
3. Ketika dipercaya ia khianat. sebagai umat muslim, jika mendapatkan amanah, kita harus selalu menjaga amanah yang diberikan. Kita juga harus memiliki tanggung jawab atas amanah yang diberikan. Kita juga harus rela mengembalikan amanah kepada pemiliknya.
Demikian pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang Ibu sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua. Marilah kita tutup dengan mengucapkan lafadz Hamdallah
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
Akhirul Kalam... Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
0 komentar:
Posting Komentar