Peserta didik mampu memahami sifat wajib bagi Rasul
الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ
Hari ini kita akan melanjutkan materi Pendidikan Agama Islam yaitu:
MENGENAL RASUL-RASUL ALLAH SWT
Beriman kepada Rasul Allah termasuk kedalam rukun iman yang ke 4. Sebagai umat Islam sudah seharusnya kita mengimani rukun iman. Sebagaimana rukun iman ada 6, yaitu sebagai berikut:
- Iman kepada Allah SWT
- Iman kepada Malaikat Allah
- Iman kepada Kitab Allah
- Iman kepada Nabi dan Rasul
- Iman kepada Hari Kiamat
- Iman kepada Qadha dan Qadar
Perbedaan Nabi dan Rasul:
Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah, yaitu orang yang menerima wahyu dan berkewajiban untuk menyampaikan kepada umat manusia. Sedangkan Nabi ialah seorang laki-laki utusan Allah yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri, tidak memiliki tugas untuk bertabligh / menyapaikan wahyu kepada ummatnya.
Nabi dan Rasul adalah manusia biasa, laki-laki yang dipilih oleh Allah Swt. untuk menerima wahyu. Sebagaimana manusia lainnya rasul pun hidup seperti kebanyakan manusia, yaitu makan, minum, berjalan-jalan, nikah, punya anak, merasa sakit, senang, susah, semakin tua, mati, dan sifat-sifat manusiawi lainnya.
SIFAT WAJIB BAGI RASUL:
1.
Shidiq (صِدْقٌ)
Sifat Shidiq memiliki arti benar,
maksudnya Rasul pasti menyampaikan wahyu maupun amanah dengan benar tanpa
adanya tambahan maupun dikurangi. Sifat wajib bagi Rasul ini disebutkan dalam
surat Maryam ayat 41 berikut ini:
وَٱذْكُرْ
فِى ٱلْكِتَٰبِ إِبْرَٰهِيمَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيّ
Artinya:
Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi.(QS.
Maryam Ayat 41)
2. Amanah (اَمَانَةٌ)
Sifat amanah menunjukkan bahwa rasul
adalah sosok yang dapat dipercaya. Sifat wajib bagi rasul ini disebutkan dalam
berbagai ayat dalam Alquran, salah satunya adalah Alquran surat Al Anfal
berikut:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟
أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.(Q.S. Al-Anfal Ayat 27)
3. Tabligh (تَبْلِغٌ)
Tabligh berarti menyampaikan wahyu dari
Allah baik itu perintah maupun larangan. Penjelasan sifat wajib bagi rasul
tabligh disebutkan dalam Alquran surat Al Maidah berikut ini:
يَا
أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ
تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّـهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ
إِنَّ اللَّـهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
"Hai
rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhan-mu. Dan jika kamu
tidak mengerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
risalah-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (QS. Al Maidah-67)
4. Fathonah (فَطَانَةٌ)
Rasulullah memiliki sifat wajib
fathonah yang berarti cerdas. Kecerdasan yang dimaksud ini dipaparkan dalam
surat Al Baqarah berikut ini:
يُؤْتِي
الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا
كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
“Allah
menganugerahkan al-hikmah (pemahaman yang dalam tentang Al-Qur'an dan
as-Sunnah) kepada siapa yang dikehendakinya. Barang siapa yang dianugerahi
al-hikmah itu ia benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Hanya orang-orang
yang berakallah (ulul albab) yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah.”
(Q.S. Al-Baqarah :269)
SIFAT MUSTAHIL BAGI RASUL:
1.
Kidzib (كِذْبٌ)
artinya bohong atau berdusta
Rasul tidak mungkin berbohong, karena
yang disampaikan oleh rasul adalah kebenaran, baik perkataan maupun perbuatan.
Firman Allah SWT dalam Al-Quran:
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ وَمَا غَوٰى,
وَمَا يَنۡطِقُ عَنِ الۡهَوٰىؕ, اِنۡ هُوَ اِلَّا وَحۡىٌ يُّوۡحٰىۙ
"Kawanmu (Muhammad) tidak sesat
dan tidak (pula) keliru; Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut
keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya)". (QS An-Najm: 2-4)
2.
Khianat (خِيَانَةٌ)
artinya bertentangan dengan janji
Rasul tentunya tidak mungkin
berkhianat terhadap apa yang diperintahkan Allah SWT. Allah berfirman dalam
Al-Quran:
اِتَّبِعۡ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنۡ
رَّبِّكَۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ وَاَعۡرِضۡ عَنِ الۡمُشۡرِكِيۡنَ
"Ikutilah apa yang telah
diwahyukan Tuhanmu kepadamu (Muhammad); tidak ada tuhan selain Dia; dan
berpalinglah dari orang-orang musyrik". (QS Al-An'am: 106)
3.
Al-Kitman (الكتمان)
artinya menyembunyikan rahasia
Tentunya Rasul tidak mungkin
menyembunyikan kebenaran yang diperintahkan Allah SWT. Firman Allah SWT:
اِنَّ الَّذِيۡنَ يَكۡتُمُوۡنَ مَآ
اَنۡزَلَ اللّٰهُ مِنَ الۡکِتٰبِ وَ يَشۡتَرُوۡنَ بِهٖ ثَمَنًا قَلِيۡلًا ۙ
اُولٰٓٮِٕكَ مَا يَاۡكُلُوۡنَ فِىۡ بُطُوۡنِهِمۡ اِلَّا النَّارَ وَلَا
يُکَلِّمُهُمُ اللّٰهُ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ
وَلَا يُزَکِّيۡهِمۡ ۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ اَ لِيۡ
"Sungguh, orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab, dan menjualnya
dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya, dan
Allah tidak akan menyapa mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan
mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih". (QS Al-Baqarah: 174)
4.
Al-Baladah (البلادة)
artinya bodoh
Rasul juga tidak mungkin seseorang
yang bodoh. Hal ini seperti termaktub dalam firman Allah SWT berikut ini:
خُذِ الۡعَفۡوَ وَاۡمُرۡ بِالۡعُرۡفِ
وَاَعۡرِضۡ عَنِ الۡجٰهِلِيۡنَ
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh". (QS Al-A'raf: 199).
Untuk materi selanjutnya silahkan simak video di link youtube berikut ini! Let’s check it do …
0 komentar:
Posting Komentar